cari

Dampak sosial media facebook dalam perubahan perkembangan perilaku pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III


Baca atau Download disini


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi dan informasi tersebut merupakan bentuk dari globalisasi dan modernisasi yang dihasilkan oleh perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Hal tersebut semakin memudahkan manusia atau  seseorang untuk membangun jaringan dan berinteraksi dengan orang lain tanpa batasan jarak dan waktu. Kemajuan ini menunjang kehidupan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Namun, ada pula dampak yang merugikan dari perubahan sosial tersebut.
William F. Ogburn dalam Moore (2002), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ia mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Sementara itu, Pengertian perubahan sosial menurut ”Gillin dan Gillin” adalah suatu variasi dan cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa globalisasi dan modernisasi merupakan dua bentuk perubahan sosial yang penting. Perubahan ini mengacu kepada kemajuan masyarakat dalam hal teknologi dan informasi. Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi sudah bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk  anak –anak dan remaja. Tentu saja hal ini membawa dampak yang positif maupun negatif. Pada masa sekarang ini,  televisi, majalah, komputer, handphone maupun dunia internet semua bisa diakses oleh anak – anak ataupun remaja. Fenomena ini berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku mereka, mulai dari bercerita, meniru SMApai pada kebiasaan sehari – hari. Yang menjadi permasalahan adalah  ketika teknologi dan informasi tersebut bisa diakses secara bebas oleh masyarakat, termasuk anak-anak dan remaja, hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan perilaku mereka.
Remaja, merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur dua belas tahun (12) SMApai dua puluh satu (21) tahun. Pada masa tersebut
terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis. Hal ini menyebabkan kondisi pemikiran dan perilakunya masih terbilang labil. Mudah terpengaruh dan memiliki keingintahuan tinggi. Keberadaan perangkat modern, teknologi canggih, jaringan internet dan maraknya kemunculan kehidupan maya di balik gadget yang ada di sekeliling kita dapat dengan mudah memberi pengaruh kepada remaja, pengaruh yang baik maupun yang buruk.
Keberadaan dunia maya berbasis media sosial facebook salah satunya. Suatu fenomena baru yang sangat digandrungi oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pengguna yang tersebar di seluruh dunia tersebut sebagian besar merupakan anak-anak berusia belasan atau remaja. Beberapa situs yang menyajikan layanan media sosial facebook antara lain ; Media sosial facebook, Twitter, Friendster, Plurk, dan lain-lain. Mudahnya situs-situs tersebut diterima masyarakat antara lain karena adanya fasilitas untuk saling bertukar informasi, menambah teman, meng-update berita bahkan berbicara secara langsung meski pengguna berada di Negara atau benua berbeda.
Hal tersebut membuat sebagian besar penggunanya merasa kecanduan karena keasyikan dengan kehidupannya di dunia maya. Terutama bagi remaja Indonesia. Ada banyak pengaruh dari media sosial facebook yang mereka sadari atau tidak ternyata sangat berdampak bagi kehidupan mereka, baik dari segi minat belajar, prestasi, bersosialisasi dengan lingkungan, kepekaan sosial maupun perilakunya. Media sosial facebook memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, namun penggunaan media sosial facebook yang berlebihan juga akan menciptakan ketergantungan yang berlebihan. Apabila seseorang sudah tergantung dan ketagihan akan media sosial facebook mereka bisa lupa dengan tugas dan kehidupan sosial dengan teman – teman di dunia nyata. Melalui media sosial facebook remaja dapat berinteraksi dengan orang yang SMAa sekali belum pernah bertemu dengan mereka, entah itu orang dewasa, laki – laki atau perempuan, baik yang bekerja maupun masih bersekolah, tanpa mereka tahu bahwa yang diajak berinteraksi itu orang yang benar – benar baik bagi mereka atau tidak dan sejauh mana informasi yang layak mereka terima dari situs-situs tersebut.
 1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana dampak sosial media facebook dalam perubahan perkembangan perilaku siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III?

1.3   Tujuan Penelitian
   Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.  Untuk menjelaskan tingkat ketergantungan pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III terhadap media sosial facebook
2.  Untuk menjelaskan dampak sosial media facebook dalam perubahan perkembangan perilaku pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III.



1.4   Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah ini tidak melebar dan melenceng dari rumusan dan tujuan penelitian, maka pembahasan masalah dibatasi hanya mengenai tingkat ketergantungan remaja terhadap media sosial facebook dan dampaknya terhadap perkembangan perilaku anak remaja.

1.5   Manfaat Pembahasan                                                                    
Dengan dibuatnya penelitian ini penulis mengharapkan adanya :
a.    Manfaat bagi Pembaca
Pembaca dapat mengetahui lebih jelas apa itu jejaring sosial, serta mendapatkan informasi tentang pengaruh jejaring sosial terhadap perilaku remaja serta mengetahui apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kecanduan penggunaan jejaring sosial oleh remaja.
b.     Manfaat bagi Penulis
Dengan dibuatnya  penelitian ini penulis berharap menjadi mengerti bagaimana membuat laporan penelitian yang baik, serta dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan makalah yang berikutnya untuk menjadi lebih baik.

1.6  Hipotesa

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka ada dugaan bahwa ada dampak sosial media facebook dalam perubahan perkembangan perilaku anak remaja.





BAB II
LANDASAN TEORI


2.1  Definisi Media Sosial
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).
Jika kita mencari definisi media sosial di mesin pencari Google, dengan mengetikkan kata kunci "social media meaning", maka Google menampilkan pengertian media sosial sebagai "websites and applications used for social networking" --website dan aplikasi yang digunakan untuk jejaring sosial.
Menurut Wikipediamedia sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

2.2   Sejarah Internet
  Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
            Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
            Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

            Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

2.3  Perkembangan Situs Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai  simpul  dan  ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari  keluarga  hingga  negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Situs jejaring sosial sendiri adalah sebuah situs yang mengusung konsep jejaring sosial sebagai konsep sistem kerja pada laman situs, diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah, dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan. 
Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini.

2.3  Pengertian Facebook
Facebook adalah situs web jaringan sosial yang di luncurkan pada 4 Februari 2004 dan di dirikan oleh Mark Zukerberg. Facebook didirikan oleh alumni mahasiswa harvard university yang bernama Mark Zuckerberg, asal Facebook ini sebenarnya merupakan aplikasi yang dibuat mark yang bertujuan untuk komunikasi antara mahasiswa harvard, dan ternyata dalam waktu dua minggu setelah Facebook diluncurkan, hampir separuh dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account di Facebook. Dan beberapa kampus lain seperti yale, stanford dan kampus terdekat pun meminta untuk dimasukkan dalam jaringan Facebook.
2.4  Sejarah Facebook
Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas (seperti .edu, .ac.uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.
Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan dengan alamat surat apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.
Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia.  Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.
2.5  Definisi Perilaku
Perilaku yaitu suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya baik yang diamati secara langsung ataupun yang diamati tidak langsung. Pada umumnya perilaku manusia berbeda karena dipengaruhi oleh kemampuan yang tidak sama. Pada dasrnya kemampuan ini amat penting diketahui untuk memahami mengapa seseorang berbuat dan berperilaku berbeda dengan yang lain, jadi dengan kata lain perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh individu yang bersangkutan (Thoha, 1979). Dalam pengertian lain perilaku ang menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam tiga tahap, yaitu :pengetahuan, sikap, praktek atau tindakan (Notoadmojo, 2003).
2.6  Definisi Remaja
Remaja dalam pengetian umum diartikan sebagai masa baligh atau keterbukaan terhadap lawan jenis. Dalam pengertian lain remaja adalah saat-saat seseorang mulai dewasa, yaitu sudah SMApai umur, dan mulai muncul rasa cinta birahi (Poerwadarminto, 1984:813). Batasan remaja yaitu masa peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari anak-anak menjadi dewasa, dengan arti lain sebuah situasi yang menjembatani menuju ke tingkat dewasa. Masa remaja ini berlangsung kira-kira 13 tahun SMApai 16 tahun atau 17 tahun, sedangkan akhir masa remaja adalah usia 16 tahun SMApai 18 tahun (Drajat, 1989:75). Remaja bisa pula diartikan masa perantara dari masa anak-anak menjadi masa dewasa, yang bersifat kompleks, menyita banyak perhatian dari remaja itu sendiri denagan orang lain, dan masa penyesuaian diri terdidik. Selain itu masa ini juga diartikan sebagai masa konflik, terutama konflik remaja dengan dirinya sendiri, dan denagan remaja yang lain. Sehingga membutuhkan penanganan yang khusus yang menuntut tanggung jawab (Suardi, 1986:98).



BAB III
Metode Penelitian


3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode angket  adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.

3.2 Prosedur Penelitian
Berikut ini adalah prosedur yang akan dilaksankan dalam penelitian:
1.    Menyiapkan alat dan bahan yang antaralain alat tulis. angket, handphone.
2.    Menyebarkan angket kepada responden yang telah di tentukan.
3.    Mengumpulkan angket yang telah di isi oleh responden
4.    Menganalisis jawaban responden.
5.    Menyusun laporan.


3.3  Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 November – 26 November 2015.Penelitian akan dilakukan di SMA NEGERI 1 BELITANG III Kecamatan Belitang III OKU Timur




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
Setelah menjalankan prosedur penelitian dan menganalisa setiap jawaban dari 33 responden yang terpilih, mengenai tingkat tingkat ketergantungan facebook pada, siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III, maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel berikut ini
Tabel hasil penelitian
NO
Pertanyaan
Jawaban
jumlah
Total
jum
%
1
Apakah anda memiliki akun facebook
ya
33
100%
100%
tidak

0
-
2
Untuk apa anda menggunakan akun tersebut
Media sosialisasi
6
20%
100%
Gaya gayaan
22
60%
Media ekspresi hidup
2
8%
lainya
3
12%
3
Berapa jam anda membuka facebook setiap hari
3-4 jam
3
12%
100%
2-3 jam
1
4%
1-2 jam
28
80%
5-6jam
1
4%
4
Setelah menggunakan facebook apakah anda jarang berkomunikasi di dunia nyata
Iya
7
22%
100%
Tidak
26
78%


5
 Apakah anda sering menggunakan tautan iklan yang tertera di facebook
ya
9
28%
100%
tidak
24
72%
6
Apa yang sering anda tulis di facebook
Pengalaman pribadi
23
65%
100%
Pandangan ideologi
4
15%
Kata kata mutiara motivasi
6
20%
7
Apa yang anda suka dari facebook
Banyak jumlah like
25
75%
100%
Banyak jumlah coment
8
25%
8
Apakah menggunakan facebook dapat menyita belajar anda
Iya
25
75%
100%
Tidak
8
25%
9
Apakah anda pernah melampiaskan emosi anda di facebook
Iya
26
78%
100%
Tidak
7
22%
10
Menurut penelitian anda sendiri apakah facebook membantu anda menjadi lebih baik dari yang sebelumnya
ya
8
25%
100%
tidak
25
75%

Tabel hasil penelitian



4.2 Pembahasan
Tabel penelitian menjelaskan banwa seluruh siswa kelas XII IPS 1 memiliki akun facebook. Hal ini artinya media sosial facebook cukup akrab atau setidaknya dikenal oleh setiap siswa. Jadi facebook bukanlah hal asing bagi mereka. Sebagian besar memilih facebook sebagai media mengikuti tren saja hal ini ditunjukan 60% responden hanya menggunakan facebook untuk gaya-gayaan saja. Dan sisanya terbagi atas penggunaan facebook sebagai rueng ekpresi dan soaialasi sasi diri mencapai 25 dan untuk lain-lain 10%. Dasini dapat dilihat ternyata sebagian besar siswa belum dapat menggunakan facebok sebagai media ang lebih bermanfaat.
Dari seluruh populasi responden 82% hanya menggunakan facebook sampai 2 jam setiap harinya, tetapi 4% menggunakanna 3-4 jam dan 4% lagi menggunakana hingga 6 jam setiap hari, meski sebagian besar masih dalam kondisi normal tapi sudah ada indikasi menggunakan facebook membuat sebagian orang betah berlama-lama didalam keasikan dalam dunia maya.hal ini cukup berbahaya bagi responden tersebut karena akan kehilangan hubungan sosial yang nyata.
Keasyikan dalam menggunakan sosial media facebook memang membuat kita malas untuk beriteraksi secara nyata hal ini di akui 25% dari responden meski yang lain mengatakan mereka masih dapat berkatifitas berinteraksi secara nyata dengan lingkungannya. Pada mania facebook, menganggap facebook sebagai dunia nyata. Salah satu alasan mereka adalah lebih mudah dalam mengungkapkan pemikiran-pemikiran mereka lewat media sosial dari pada didunia nyata.
Segian besar mungki malas melihat iklan-iklan facebook tetapi bagi para penjelajah dunia maya membuka berita atau artikel melalui tautan facebook adalah hal yang menguntungkan karena tidak perlu mencari-cari melalui browser cukup mengklik pada tautan iklan facebook. Setidaknya 28% responden pernah membuka tautan pada facebook.
Sebagian besar pengguna atau sekitar lebih 65 % responden menggunakan facebook menggunakannya sebagai media menceritakan pengalaman pribadi mereka, hal yang wajar karena menceritakan langsung dengan bahasa lisan memang lebih sulit. Yang lain menggukan facebook untuk mengeluarkan gagasan ideologinya, serta kata motivasi mejadi hal lain yang sering ditulis pada kolom status mereka.
Hal yang paling menyenangkan ketika status yang kita buat mendapat jumlah like yang banyak yang menandakan bahwa banyak yang menyukai atau sependapat dengan tulisan,foto,atau video yang kita muat dalam akun facebook kita. Selain jumlah komentarpun juga adalah hal lain yang paing disukai oleh pengguna facebook jumlah komentar bisa jadi status atau foto yang kita muat berate mendapat baak respon, baik negative maupun positif. Sekitar 75% responden lebih menyukai Like dan 25% menukai Jumlah Comment
Tetapi mungkin pengakuan siswa berikut sebagai dampak menggunakan facebook, membuat anda prihatin dimana 75% responden merasa waktu belajarnya berkurang setelah menggunakan facebook tentu saja ini angka yang cukup besar jika hanya 25 % yang masih tidak terganggu waktu belajarnya. Dan semestinya hal ini mendapat repon dari seluruh lapisan untuk ditanggulangi.
Pelampiasan emosi melalui media facebook memang popular, begitu juga pada siswa XII IPS 1 Kecamatan Belitang III, salah satu alasannya adalah tidak aka nada yang dapat memberikan sanksi serius atau lebih tidak terpantau orangtua. Meski demikian UU ITE bisa jadi akan menjerat kita jika tidak dapat berperilaku santun dalam menggunakan media sosial.
75%  mengaku facebook tidak membuat mereka lebih baik dari sebelumnya, sementara 25% lainnya menjadi lebih baik. Pada dasarnya bagi orang yang sudah mampu menjalinkomukasi baik secara nyata tidak akan merasa lebih baik saat menggunakan facebook tetapi bagi yang kurang mampu membangun komunikasi menggunakan facebook adalah hal yang baik untuk mereka belajar membangun komunikasi.
Dari keseluruhan pembahasan didapati bahwa facebook mempengaruhi perilaku siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III, terutama mengganggu waktu belajar efektif mereka. Hal lain penggunaan facebook lebih banyak untuk mengikuti gaya hidup yang sedang menjadi trend.



BAB V
Penutup

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai mengenai tingkat tingkat ketergantungan facebook pada, siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III didapat kesimpulan sebaga berikut:
1.     Dari keseluruhan pembahasan didapati bahwa facebook mempengaruhi perilaku siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III, terutama mengganggu waktu belajar efektif mereka.
2.     Penggunaan facebook oleh siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Belitang III, lebih banyak untuk mengikuti gaya hidup yang sedang menjadi trend saat ini.

5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah diambil maka penulis menyarankan agar:
1. Siswa dapat menggunakan facebook sebagai media sosialisai yang bermanfaat.
2. Siswa dapat secara tegas membuat disiplin waktu dalam belajar dan menggunakan facebook.
3. Diadakan penelitian lanjutan karena penelitian ini masih bersifat rintisan






DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifudin. 2004. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar Berson. I. Berson, M & Ferrong. 2002. Emerging risk of violence in the digithal age. Journal of school
violence Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Pertama Cetakan Pertama. Persada Media: Jakarta.
Evans, Dave. 2008: Social Media Marketing An Hour A Day, Wiley Publishing, sInc: Canada
Thurlow, Crispin, et al, 2005. Computer Mediated Communication. London:Sage Publication
Ismamulhadi. 2002. Penyelesaian Sengketa Dalam Perlindungan Secara Elektronik, Cyber Low: Suatu Pengantar. Bandung: Pusat Studi Cyber law UNPAD.
Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana Rudi. 2010. Informasi Perihal Bullying: tindakan cyber bullying. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Rahayu, Flouransia. Sefty 2012. Cyberbullying Sebagai Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi. Skripsi. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Abid, muhammad. 2010. “Status Facebook adalah kebutuhan”. [Online]. Tersedia: http://muhammad-abid.blogspot.com/2010/11/update-status-facebook-kebutuhan-untuk.html yang direkam pada Minggu, 21 November 2010. [27 November 2010]
Kaffa, donny. 2009. “Facebook dan Latar Belakang Sejarahnya”. [Online].Tersedia:http://kakdony.wordpress.com/2009/11/27/facebook-dan-latar-belakang-sejarahnya/ yang direkam pada 27 November 2009. [27 November 2010].
Handoyo, Rachmat. 2002. Panduan Belajar Siswa Sosiologi. Jakarta: CV. Harapan Baru.
Rahmat. 2009. Meraih Berkah dan Pahala Melalui Internet. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Wardi. 2003. Ringkasan Materi Tuntas Sosiologi. Jakarta: Graha Pustaka.







Tidak ada komentar: