cari

Kunjungan Kerja Dunia Usaha ke PT Coca Cola Amatil Indonesia



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
 PT Coca-Cola Amatil Indonesia adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam minuman ringan di bawah lisensi perusahaan The Coca-Cola Company yang berpusat di kota Atlanta, provinsi Georgia, Amerika Serikat.sebagai perusahaan minuman ringan terbesar di dunia, pihak Coca-Cola tentunya menggunakan cara-cara produksi dan distribusi yang berbeda dengan perusahaan yang lain. Tentunya dengan menggunakan metode-metode atau cara-cara khusus yang membawa perusahaan tersebut hingga merajai pasaran dunia.Maka dari itu, SMK N 1 Belitang III sebagai salah satu sekolah kelompok bisnis management ingin mengetahui bagaimana cara pengelolaan yang digunakan perusahaan tersebut sehingga menjadi perusahaan raksasa di dunia. Maka diadakan sebuah kegiatan yang yang bertajuk "Kunjungan Industri" di PT Coca-Cola Amatil Indonesia yang bercabang di Semarang.

1.2  Tujuan Kunjungan Industri
Kegiatan ini tentu mempunyai beberapa tujuan yang baik, yaitu untuk:
1.      Memotifasi dan membangkitkan semangat belajar para siswa dan guru, untuk terus-menrus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kompetensi sesuai profesi guna meraih prestasi terbaik untuk mencapai sukses hidup setinggi-tinginya.
2.      Untuk mengetahui bagaimana praktek kerja di perusahaan manufaktur besar. Sebagaimana tujuan utama sekolah kejuruan yaitu untuk meluluskan para siswa untuk siap kerja.
3.      Mengenal lebih jauh tentang perusahaan manufaktur dan segala proses yang dilakukan di perusahaan, mulai dari produksi, sampai ke pendistribusian.
4.      Mengetahui lebih jelas tentang praktek kerja sesuai dengan jurusan masing-masing.

1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Kunjungan Industri
1.    Memperkenalkan siswa/siswi  pada dunia kerja pekerjaan
2.    Mempunyai wawasan yang luas tentang pekerjaan sesuai dengan jurusan
3.    Siswa dapat membuat laporan hasil Kunjungan Industri




























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Coca Cola
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar

2.2 Proses Produksi
Ramuan Coca-cola ditemukan pertama kali oleh John Styth Pemberton (1886) dan terus dikembangkan ke seluruh dunia sehingga menjadi merek minuman paling terkenal di seluruh dunia. Pada proses produksi Coca-cola dipakai bahan baku : air, gula, konsentrat dan COdengan ditambah bahan penolong dan bahan pengemas. Air merupakan bahan baku terbesar yang bisa diproduksi sendiri dengan mengalami tiga rangkaian produksi yaitu di Unit penyaring vorti, Unit penghilang alkali, dan Unit JBAS. Gula dipakai untuk membuat sirup awal, pada pembuatannya mengalami tiga proses : pra pelapisan, penyaringan dan sterilisasi. Sirup awal kemudian ditambah dengan konsentrat dan air untuk menghasilkan sirup akhir yang siap dipakai untuk pembuatan minuman.
Unit produksi Coca-cola terdiri dari delapan proses, yaitu :
1.      Gudang
Gudang merupakan tempat penyimpanan bahan baku yang terdiri dari gula standar industri, air yang dimurnikan, soda pengkarbonisasi, dan formula konsentrat.
2.      Pencampuran
Pencampuran merupakan proses penggabungan antara air murini dengan gula dan formula konsentrat untuk menghasilkan sirup. Kemudian, proses selanjutnya adalah penambahan soda pengkarbonasi ke dalam campuran sirup untuk mendapatkan kesegaran.
3.      Pencucian
Pencucian merupakan proses pencucian, pensterilan, dan pembilasan botol bekas pakai sebelum diisi kembali untuk memastikan kosistensi kualitas produk.
4.      Pengisian dan Penutupan
Setelah melalui proses pencucian, mesin pengisian memasukkan campuran sirup yang sudah siap dalam jumlah akurat, lalu langsung diikuti dengan menutup kemasan tersebut untuk menjamin dan memastikan kebersihannya.
5.      Pengkodean
Masing-masing botol ditandai dengan kode khusus yang menjelaskan hari, bulan, shift, dan pabrik pembuatan.
6.      Pemeriksaan
Proses pengontrolan dilakukan secara cermat mulai botol dibawa ke pabrik, dicuci, hingga pada tahap pengisian. Pengotrolan secara manual dan mekanis adalah untuk memastikan keunggulan kualitas produk.
7.      Pengemasan
Setelah proses pengontrolan, terakhir botol yang telah diisi siap untuk dikemas dan dikirimkan.
8.      Pengangkutan
Pengangkutan merupakan proses pengrimian produk yang telah dikemas kepada channel perusahaan.

2.3 Produksi
Coca-Cola Amatil Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, CCAI menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara internasional.
Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu CCAI menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman  dalam rasanya yang terbaikCCAI juga mempunyai produk baru yang diperkenalkan pada tahun 2014, yaitu Nutriboost. Kualtitas tinngi yang konsisten pada setiap minuman merupakan salah satu aset utama. Di setiap negara di mana CCAI berproduksi , The Coca Cola System tidak hanya mematuhi undang-undang tentang pengolahan makanan dan pelabelan, namun juga mematuhi standar CCAI sendiri yang lebih tinggi dan ketat untuk meamstikan kualiats terbaik.

2.4 Penjualan dan Pemasaran Produk

PT Coca Cola Amatil Indonesia memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
a.       Program Promosi
PT Coca Cola Amatil Indonesia mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk PT Coca Cola.

b.      Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.

c.        Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.

d.      Layanan Pendingin Produk
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan kami.

e.       HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, kami memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.


2.5 Produksi dan Distribusi
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini pabrik-pabrik yang ada di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia.

Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan, yaitu: persiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.

Tim penjualan yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan di PT Coca Cola juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.

Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan berpengalaman beserta staf merekaPabrik Coca-Cola di Indonesia terbuka untuk kunjungan bagi semua lapisan masyarakat :kalangan pendidikan, instansi pemerintah/swasta, organisasi sosial dll. yang ingin melihat langsung proses produksi kami yang higienis dan berkualitas.

2.6 Pemasaran
CCAI mempunyai misi untuk menyegarkan dunia dan menginspirasi saat-saat  kebahagiaan dan optimisme, CCAI berhubungan dengan konsumen melalui cara yang kreatif, menyenangkan, dan bertanggung jawab. Produk coca-cola dijual di sekitar 1,5 juta gerai minuman di seluruh Indonesia dan lebih dari 285.000 kulkas pendingin milik CCAI ditempatkan di pasar. CCAI juga mengopersikan lebih dari 1.300 truk pengiriman dari 85 pusat distribusi, sehingga menjadikan sistem distribusi CCAI menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.

2.7 Pengolahan Limbah
Tujuan pabrik coca-cola secara global adalah mengembalikan kembali kepada masyarakat dan alam, jumlah air, serta dengan apa yang CCAI gunakan di semua produk minuman yang di produksi. Air limbah dipastikan 100%  telah diolah kembali secara ketat sehingga dapat dikembalikan lagi ke alam secara aman atau hingga pada tingkat yang dapat mendukung kehidupan akuatik.

2.8 Tenaga Kerja
CCAI mempunyai lebih dari 10.000 pegawai. Dengan sejarahnya yang panjang di Indonesia, CCAI konsisten merekrut orang-orang muda berpotensi untuk mengisi peran penting di perusahaan dan juga tetap membuka peluang bagi para tenaga profesional yang berpengalaman Filosofi program pengembangan. CCAI menekankan “Hands on Experience” yang dikombinasikan dengan coaching dan mentoring secara terus menerus serta program pelatihan di dalam kelas.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Selama penulis mengikuti Kunjungan industri di PT COCA COLA AMATIL SEMARANG, penulis dapat mengambil kesimpulan. Adapun kesimpulan yang penulis dapat ungkapkan adalah:
1.      Sistem manajemen sesuai dengan pemrograman tertentu yang mengarah standar internasional, dikarenakan PT Coca Cola adalah perusahaan bertaraf internasional .
2.      Kegiatan yang mendidik serta memberikan  manfaat bagi kelanjutannya, dengan kegiatan ini siswa SMK N 1 Belitang III akan dapat mempunyai satu pengalaman di perusahaan besar.
3.      Membangun karakter dilakukan sedini mungkin untuk  membentuk  jiwa interpreneurship yang baik. Dibutuhkan karakter dan sikap yang baik untuk dapat bakerja dan beradaptasi di dunia kerja.
4.      Meningkatkan pengetahuan sesuai dengan bidang kejuruan masing-masing.

3.2  Kesan- Kesan
Kesan –Kesan penulis dalam melaksanakan Kunjungan Industri di PT Coca Cola sangat mengesankan karena dapat melihat dan merasakan secara langsung aktivitas yang dilakukan di dunia industri yang sesuai dengan profesi bidang keahlian di SMK N 1 Belitang III yaitu Bisnis Manajemen.